Rabu, 01 Mei 2013

Lagi.. tentang Kita

ini bukan yang pertama, duduk sendirian dan memperhatikan beberapa tulisan yang berlalu-lalang. setiap abjad yang tersusun dalam kata terangkai menjadi kalimat, dan entah mengapa sosokmu selalu berada disana, berdiam dalam tulisan yang sebenarnya enggan aku baca dan kudefinisikan lagi. ini bukan yang baru bagiku, duduk berjam-jam tanpa merasakan hangatnya perhatianmu melalui pesan singkat. kekosongan dan kehampaan sudah berganti-ganti wajah sejak tadi, namun aku tetap menunduk, mencoba tak mempedulikan keadaan. karena, jika aku terlalu terbawa emosi, aku bisa mati iseng sendiri.

tentu saja, kamu tak merasakan apa yang aku rasakan, juga tak memiliki rindu yang tersimpan rapat-rapat. aku sengaja menyembunyikan perasaan itu, agar kita tak lagi saling mengganggu. bukankah dengan berjauhan seperti ini, semua terasa jadi lebih berarti .? seakan-akan aku tak pernah peduli, seakan-akan aku tak mau tahu, seakan-akan aku tak miliki rasa perhatian. bagiku, sudah cukup seperti ini, cukup aku dan kamu, tanpa kita.

kali ini, aku tak akan menjelaskan tentang kesepian, atau bercerita tentang banyak hal yang mungkin saja sulit kau pahami. karena aku sudah tahu, kamu sangat sulit diajak basa-basi, apalagi berbicara soal cinta mati. aku yakin kamu akan menutup telinga dan membesarkan volume lagu-lagu yang bernyanyi bahkan tanpa lirik yang tak bisa kau terjemahkan sendiri. aku tidak akan tega membebanimu dengan cerita-cerita absurd yang selalu kau benci. seperti dulu, saat aku bicara cinta, kau malah tertawa. seperti saat kita masih bersama, aku berkata rindu, namun kau tulikan telinga.

hanya cerita sederhana yang mungkin tak ingin kau dengar sebagai pengantar tidurmu. kamu tak suka jika kuceritakan tentang air mata bukan .?? bagaimana kalau ku alihkan airmata menjadi senyum pura-pura .? tentu saja, kau tak akan melihatnya, sejauh yang aku tahu; kamu tidak peka. dan mungkin saja, sifat burukmu masih sama, meskipun kita sudah lama berpisah dan sudah lama tak saling bersapa.

entah mengapa, akhir-akhir ini sepi sekali. aku seperti berbisik dan mendengar suaraku sendiri. namun, aku masih saja heran, dalam gelapnya malam tenyata ada banyak cerita yang sempat terlewatkan. ini tentang kita. ahh.. sekarang kau pasti sedang membuang muka, tak ingin membuka cerita lama. aku pun juga begitu, tak ingin menyentuh bayang-bayangmu yang samar, tak ingin mereka-reka tawamu yang tak seindah dulu.

kalau boleh jujur, kata "dulu" masih begitu akrab di otak, pikiran, dan telingaku. seperti ada sesuatu yang terjadi, sangat dekat, sangat mendalam, sampai-sampai tak mampu terhapus begitu saja oleh angkuhnya waktu dan jarak. sudah kesekian kali, aku diam-diam menyebut namamu dalam sepi, dan membiarkan kenangan terbang mengikuti gelitik manja angin; tertiup jauh namun mungkin akan kembali.

wajah baruku bisa kau lihat sendiri, terlihat lebih baik dan lebih hangat dari pada saat awal perpisahan kita. bicara tentang perpisahan, benarkah kita memang telah berpisah .? benarkah kita sudah saling melupakan .? jika memang ada kata "saling", tapi mengapa hatiku masih ingin terus mengikatmu .? nyatanya salah.. hanya akulah yang terlalu berharap kau akan tetap menjadi milikku .. ohh , tidak .. aku tampak buruk didepanmu. mengharapkanmu  yang telah mencampakkanku .

tak perlu kau bawa serius, ini hanyalah beberapa rangkaian paragraf bodoh untuk menemani rasa sepi yang sekian lama datang menghantui. sejak kamu tak lagi disini, sejak kamu tinggalkanku sendiri, aku malah sering  bermain dengan sepi, sulit untuk dipungkiri.

| Free Bussines? |

0 komentar:

Posting Komentar